Fungsi & Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Bisnis

Selamat datang dan berjumpa kembali bersama Lummatun, tempatnya kita belajar bareng kaitan dunia perdagangan, marketing online, dan website.

1. Pengertian Bisnis.

Menurut MC. Naughton, bisnis merupakan suatu pertukaran barang, jasa ataupun uang dengan tujuan memperoleh keuntungan.

Mengutip pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tujuan berbisnis adalah melakukan kegiatan untuk menghasilkan laba, dan uang.

2. Fungsi Bisnis.

Fungsi bisnis

Tujuan bisnis yang paling pokok adalah mencari atau mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Misalnya Anda mampu memproduksi dan menciptakan lemari, jika seperti itu buatlah dan kemudian dijual untuk mendapatkan laba.

Atau, Anda mempunyai bakat dan keahlian dalam pembuatan website, maka manfaatkanlah bakat tersebut untuk meraih keuntungan.

Bisa juga Anda menjual produknya teman supaya mendapatkan untung. Bukan sebatas membantu teman untuk menjualkan produknya.

Itulah beberapa contoh tujuan bisnis.

Sedangkan fungsi bisnis tidak hanya seperti itu. Lebih jelasnya, fungsi bisnis terdapat empat bagian, yaitu:

  1. Fungsi produksi.
  2. Fungsi distribusi.
  3. Fungsi pemasaran.
  4. Dan fungsi penjualan.

Penjelasan…!

1. Fungsi produksi.

Ketika disitu ada bisnis, pasti ada kegiatan untuk membuat atau memproduksi sesuatu.

Contoh…

Kang Mursi punya rencana membangun bisnis berkaitan jasa pembuatan website. Secara otomatis, kang Mursi harus membuat website sesuai permintaan konsumen.

Bisa juga kang Mursi membuat gorengan tempe, kalau rencananya ingin membangun bisnis tentang makanan ringan.

Itulah fungsi bisnis yang pertama, yakni mampu mendorong seseorang untuk menciptakan sesuatu yang bisa menghasilkan uang.

2. Fungsi distribusi.

Ketika sudah punya bisnis, seharusnya ada distribusi.

Distribusi adalah suatu kegiatan untuk menyampaikan produk kepada konsumen.

Kegiatan ini sebenarnya sering kita jumpai.

Contoh sederhananya adalah sales rokok yang sering mengunjungi warung-warung kampung.

Aktifitas yang dilakukan sales rokok itu adalah kegiatan distribusi, supaya rokok yang mereka jual bisa ke tangan konsumen (warung-warung kampung).

Sedangkan pemilik warung bisa dikatakan sebagai distributor, dan target konsumennya adalah masyarakat sekitar.

Oleh sebab itu, dalam dunia bisnis tidak mungkin lepas dari istilah distribusi.

3. Fungsi pemasaran atau biasa disebut dengan marketing.

Fungsi bisnis yang selanjutnya adalah untuk mendorong seseorang untuk melakukan marketing.

Marketing adalah suatu tindakan dan upaya dalam memperkenalkan produk atau jasa kepada calon konsumen.

Ketika diperhatikan sejenak, pengertian distribusi dan marketing tidak ada perbedaannya. Tapi sebenarnya sangatlah berbeda.

Kenapa?

Karena distribusi sudah sangat jelas, yakni kegiatan untuk menyampaikan dan mengantarkan produk ke tangan konsumen.

Kalau marketing masih umum, yaitu suatu kegiatan promosi untuk memperkenalkan produk ataupun jasa, supaya banyak orang yang mengetahuinya.

Meskipun sudah cukup banyak orang yang mengetahui dan mengenal produk yang kita promosikan, tapi mereka belum tentu langsung membelinya.

Hal itu bukan masalah, yang penting mereka sudah mengenal tentang produk yang kita miliki.

4. Fungsi penjualan.

Fungsi bisnis yang terakhir adalah penjualan.

Ketika sudah ada produksi, distribusi, dan marketing, maka hasil akhirnya adalah penjualan.

Melihat keempat fungsi yang sudah disebutkan di atas maka dapat dipahami bahwa produksi, marketing, dan distribusi adalah istilah dalam dunia bisnis yang tidak bisa dipisahkan.

Bahkan, rasanya akan terlalu sulit jika menjalankan bisnis tanpa bantuan orang lain.

Gambaran mudahnya seperti ini…!

Semisal Anda punya keahlian dan pengalaman dalam membuat berbagai model tas wanita.

Tapi apabila Anda melakukan distribusi dan marketing seorang diri, tentu proses produksinya akan terhambat.

Oleh sebab itu, Anda membutuhkan teman yang tugasnya sebagai distributor, ataupun marketing supaya Anda bisa fokus memproduksi tas wanita yang berkualitas tinggi.

3. Macam-macam Bisnis.

Sesuai penjelasan di atas, bisnis termasuk kegiatan untuk mendapatkan profit. Oleh sebab itu, bisnis juga ada macam-macamnya.

Jika ditinjau secara global, bisnis memiliki dua jenis, yakni jenis bisnis berdasarkan pemiliknya, dan yang kedua adalah jenis bisnis berdasarkan aktifitasnya.

Macam-macam Bisnis berdasarkan Pemiliknya

Adapun jenis bisnis jika dilihat dari pemiliknya terdapat 4 bagian, yaitu

  1. Bisnis perseorangan.
  2. Bisnis persekutuan.
  3. Bisnis perseroan.
  4. Bisnis koperasi.

Penjelasan…!

A. Bisnis perseorangan adalah bisnis yang dilakukan secara mandiri, tanpa campur tangan orang lain. Baik itu modal usaha, dan pengoperasiannya dilakukan seorang diri.

Contohnya sudah sangat banyak, dan salah satunya adalah bisnis jasa pembuatan website yang ditekuni Kang Mursi.

B. Bisnis persekutuan adalah bisnis yang dijalankan oleh dua orang atau lebih.

Semisal, Kang Mursi punya keahlian dalam dunia website. Tapi dia belum ada modal untuk menyewa paket hosting, dan lainnya yang dibutuhkan untuk membuat website.

Kemudian kang Mursi mengajak temannya yang bernama Kang Jono untuk bekerjasama atau berinvestasi dengan cara memberikan modal.

C. Bisnis perseroan adalah bisnis yang terdapat dewan direksi, kemudian ada juga yang namanya direktur.

Contoh sederhananya adalah perusahaan yang nama depannya terdapat kata PT. Semisal, PT. Lummatun.

D. Bisnis koperasi adalah suatu bisnis yang terdapat badan hukum koperasi atau suatu kegiatan yang dilandasi prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan dan berasas kekeluargaan.


Macam-macam Bisnis berdasarkan aktivitas.

Bisnis berasal dari kata busy, yang artinya adalah sibuk. Seperti yang Anda tahu, ketika sibuk pasti ada aktifitas yang dikerjakan.

Berdasarkan aktifitasnya, bisnis terbagi menjadi 6 bagian:

  1. Bisnis pengolahan, yaitu suatu bisnis yang aktivitasnya mengolah atau memproduksi barang fisik, seperti bisnis properti, membuat pakaian, tempe, dan lain sebagainya. Bisnis yang semacam ini biasa disebut dengan bisnis manufaktur.
  2. Bisnis jasa, yaitu suatu bisnis yang menawarkan produk non fisik atau produk digital, seperti contoh jasa pembuatan konten marketing online, jasa perbaikan mesin cuci, jasa kursus komputer, dan masih banyak lagi lainnya.
  3. Bisnis distributor. Bisnis sejenis ini adalah bisnis yang aktivitasnya menjual dan mempromosikan produknya orang lain. Contohnya adalah warung-warung, Indomaret, agen atau reseller.
  4. Bisnis produksi bahan mentah, seperti contoh bisnis pertanian yang menanam bahan makanan, dan kemudian dipasarkan dalam bentuk barang yang layak jual. Dan contoh lainnya adalah bisnis pertambangan, seperti minyak bumi, batu bara, dan lain-lain.
  5. Bisnis utilitas. Bisnis yang aktivitasnya hampir mirip dengan bisnis jasa, yaitu menawarkan sebuah layanan. Semisal perusahaan PLN, yang menjual listrik, dan PDAM yang memberikan pelayanan terhadap masyarakat tentang kebutuhan air.
  6. Bisnis transportasi, yaitu suatu kegiatan mengantarkan orang, ataupun barang ke wilayah tujuan. Semisalnya agen pengiriman seperti J&T, JNE, dan masih banyak lagi lainnya.

4. Pengertian Sistem Bisnis.

Sistem bisnis

Sistem Bisnis adalah suatu rencana dan kegiatan yang dilakukan oleh perorangan ataupun organisasi untuk menciptakan nilai manfaat dengan cara membuat produk dan jasa supaya barang atau produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.

Pada intinya, sistem bisnis tidak hanya menjual produk atau menawarkan jasa. Masih ada unsur-unsur penting yang perlu diperhatikan agar sistem bisnis mampu berjalan lancar sesuai keinginan, dan diantaranya adalah:

  1. Proses.
  2. Tanggapan.
  3. Dan lingkungan.

Contohnya seperti ini…!

Ketika kang Mursi ingin membuka bisnis jualan baju, seharusnya dia berpikir “bagaimana caranya mendapatkan baju untuk dijual ?”

Apakah dengan membuat sendiri, atau menjual produknya orang lain?

Bagaimanapun caranya, dan yang penting Kang Mursi punya baju untuk dijual, maka hal itu bisa disebut sebagai proses.

Kang Mursi juga butuh tanggapan dari calon konsumennya. Semisal meminta pendapat dan saran berkaitan baju yang dijual.

Selain itu, kang mursi juga perlu memperhatikan lingkungan. Apakah keputusan yang tepat, jika kang Mursi jualan baju di lingkungan sekitarnya?

Ketiga unsur itulah yang mempengaruhi suksesnya bisnis.


5. Lingkungan Bisnis.

Lingkungan bisnis

Lingkungan Bisnis adalah beberapa faktor yang akan mempengaruhi aktifitas bisnis didalamnya, dan lingkungan bisnis juga sangat berperan dalam memajukan suatu usaha yang dikelola perorangan maupun kelompok.

Kenapa seperti itu?

Karena lingkungan bisnis mencakup 5 hal utama, yaitu:

  1. Manusia.
  2. Uang.
  3. Material.
  4. Metode.
  5. Dan Tempat Distribusi.

Penjelasan..!

1. Manusia.

Manusia adalah sumber daya utama dalam dunia bisnis dan bisnis mampu berjalan baik juga disebabkan kinerja manusia. Bahkan, yang menjadi konsumen utama bagi bisnis adalah manusia.

2. Uang.

Uang adalah modal usaha untuk mulai mengoperasikan bisnis, seperti membeli peralatan-peralatan yang dibutuhkan, bahan pokok, membayar gaji karyawan, biaya transportasi, dan lain sebagainya.

3. Material.

Material termasuk faktor pendukung dalam memproses pembuatan produk, seperti tanah, bahan baku, dan sejenisnya.

4. Metode.

Metode adalah cara pelaksanaan kerja yang produktif, supaya manajemen dan pengelolaan bisnis bisa berjalan dengan baik.

5. Tempat distribusi.

Tempat distribusi adalah saluran atau jalan yang dilakukan oleh produsen, agar produknya bisa sampai ke tangan konsumen.

Contohnya seperti yang telah disebutkan di atas, yakni sales rokok yang mengantarkan produknya ke warung, Indomaret, dan lain-lain.


6. Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Bisnis.

Faktor yang mempengaruhi lingkungan bisnis

Ketika kita punya bisnis pasti ada waktu tertentu kita merasakan senang yang sangat luar biasa, karena omset atau pemasukan yang lancar.

Terkadang kita juga merasa cukup sedih, mungkin karena biaya produksi yang naik, omset berkurang, dan lain-lain.

Itu semua terjadi pasti ada faktor dan penyebabnya.

Begitu pula dengan lingkungan bisnis, yang pastinya ada faktor yang mempengaruhinya.

Lebih jelasnya, faktor yang mempengaruhi lingkungan bisnis ada dua perkara.

1. Faktor Penduduk.

Seperti yang kita tahu, konsumen utama bagi bisnis adalah manusia. Semakin banyak jumlah penduduk manusia maka semakin banyak pula permintaan yang perlu dicukupi oleh perusahaan.

Jika perusahaan banyak mengeluarkan produk yang dibutuhkan penduduk, maka hal tersebut tentunya sangat bagus, dan berpotensi menguntungkan berkali lipat.

Oleh sebab itu, Anda tidak perlu heran apabila banyak masyarakat kita membuka bisnis dan kemudian merantau ke luar kota, yang jumlah penduduknya lebih padat.

2. Faktor Ekonomi.

Ekonomi adalah faktor kedua yang mempengaruhi lingkungan bisnis. Baik itu perekonomian masyarakat umum, dan perekonomian bisnis itu sendiri.

Semuanya mempengaruhi lingkungan bisnis.

Logikanya seperti ini,..!

Apabila perekonomian masyarakat tidak stabil, maka mereka berpikir lagi seribu kali ketika akan memesan produknya Anda, dan dampak buruknya pun terhadap bisnis, karena jumlah penjualan akan berkurang.

Begitu pula keadaan ekonomi bisnis, yang pasti mempengaruhi jumlah produksi, dan lain sebagainya.


7. Pengaruh Lingkungan Bisnis.

Pengaruh lingkungan bisnis

Adanya suatu bisnis di wilayah tertentu pasti mempengaruhi terhadap keadaannya wilayah tersebut.

Misalnya di daerah Anda terdapat bisnis yang memproduksi tempe. Dengan demikian, masyarakat sekitar lebih mudah mencari tempe dan mungkin harganya pun lebih terjangkau.

Begitu pula lingkungan bisnis, yang pasti punya pengaruh terhadap alam, ekonomi, teknologi, dan sebagainya.

Hal itu berlaku sebaliknya, alam, ekonomi, dan teknologi juga akan mempengaruhi lingkungan bisnis.

Dan berikut ini beberapa pengaruh lingkungan bisnis yang patut kita ketahui bersama:

1. Faktor alam.

Diakui ataupun tidak, keadaan alam cukup mempengaruhi terhadap perkembangan dan kemajuan bisnis.

Kita contohkan saja di negara tercinta, yakni Indonesia.

Kenapa banyak perusahaan dan pabrik yang memproduksi bahan kebutuhan para petani?

Karena Indonesia termasuk negara yang terkenal kaya akan lahan pertanian, dan perkebunan. Jadi, masyarakat Indonesia cenderung terjun bisnis dalam bidang pertanian dan perkebunan.

Jika seperti itu, maka wajar saja kalau di Indonesia banyak perusahaan dan pabrik yang menyediakan bahan dan peralatan yang dibutuhkan oleh para petani.

2. Faktor Ekonomi.

Ekonomi masyarakat punya pengaruh besar terhadap pertumbuhan dunia bisnis.

Faktanya seperti ini.

Di Indonesia cukuplah banyak perusahaan dan pabrik yang menyediakan bahan dan peralatan tani. Perusahaan-perusahaan tersebut sampai sekarang tetap berjalan lancar, karena keadaan ekonomi masyarakat Indonesia mampu membeli dan memesan peralatan yang akan digunakan untuk mengelola perkebunan atau lahan pertanian mereka.

3. Faktor teknologi.

Apakah Anda pernah memperhatikan marketplace Tokopedia, Lazada, Shopee, Website pribadi, dan Aplikasi Toko Online?

Menurut Anda, seperti apa pengaruhnya terhadap pasar dan bisnis di Indonesia?

Pengaruhnya sangat besar dalam meningkatkan dan menumbuh kembangkan bisnis.

Dulu orang-orang yang memproduksi pakaian hanya mengandalkan masyarakat dan perkotaan sekitar sebagai konsumennya, tapi sekarang mereka bisa menjual hasil produksinya ke semua wilayah Indonesia hanya menggunakan Marketplace, Aplikasi Android dan Website.

Hal tersebut sebagai bukti bahwa teknologi cukup berperan besar bagi lingkungan bisnis.

4. Faktor budaya.

Tanah air kita adalah negara yang kaya akan budaya. Ketika masyarakat kita lebih cenderung melestarikan budaya milik bangsa sendiri, tentu lingkungan bisnis yang ada di Indonesia semakin mudah berkembang, dan menjadi raja di negeri kita ini.

Bahkan, kecintaan terhadap budaya mampu mengurangi masuknya barang dan produk dari luar negeri. Dan tentunya lebih mengutamakan produk lokal Indonesia.

5. Faktor pemerintah.

Tidak perlu dipungkiri bahwa kebijakan pemerintah setempat cukup mempengaruhi lingkungan bisnis dalam segi kinerja dan pemasukannya.

Contoh kecilnya kebijakan tentang gaji UMR (Upah Minimum Regional).

Setiap daerah terdapat UMR-nya masing-masing.

Dengan demikian, pekerjaan karyawan bisa lebih stabil, dan pemasukan perusahaan pun semakin bagus disebabkan kualitas kerja para karyawannya itu.

Baca Juga Aspek Berwiraswasta.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *