Strategi Influencer Marketing dalam Pemasaran Digital

Selamat datang dan berjumpa kembali bersama Lummatun, tempatnya kita belajar bareng kaitan dengan website, bisnis, dan marketing online.

Tanpa panjang lebar, dan langsung saja kita bahas bareng tentang influencer marketing.

Influencer Marketing

Pengertian Influencer Marketing.

Influencer marketing adalah strategi pemasaran yang melibatkan kolaborasi antara merek atau perusahaan dengan individu yang memiliki pengaruh besar (influencer) dalam suatu komunitas atau industri tertentu. Influencer ini memiliki jumlah pengikut yang besar dan terlibat di media sosial atau platform online lainnya.

Adapun tujuan utama di balik influencer marketing adalah memanfaatkan popularitas dan kredibilitas influencer untuk mempromosikan produk, layanan, atau merek kepada audiens mereka.


Kelebihan Influencer Marketing.

Influencer marketing memiliki banyak kelebihan yang menjadikannya strategi pemasaran yang efektif, terutama dalam era media sosial.

Berikut adalah beberapa kelebihan utama dari influencer marketing:

1. Kepercayaan dan Otoritas.

Influencer memiliki pengikut yang menghargai pendapat mereka. Rekomendasi dari influencer yang mereka percayai seringkali dianggap lebih kuat daripada iklan konvensional, karena terasa lebih otoritatif.

2. Pencapaian Audiens yang Tepat.

Dengan memilih influencer yang sesuai dengan audiens target Anda, Anda dapat memastikan pesan Anda mencapai orang-orang yang paling mungkin tertarik pada produk atau layanan Anda.

3. Kreativitas dan Konten Berkualitas.

Influencer seringkali ahli dalam menciptakan konten marketing yang menarik dan menghibur. Kolaborasi dengan mereka memberikan kesempatan untuk menciptakan konten kreatif yang disesuaikan dengan merek Anda.

4. Keterlibatan yang Tinggi.

Tingkat keterlibatan di platform media sosial seringkali tinggi. Influencer dapat membantu meningkatkan keterlibatan dengan berinteraksi secara langsung dengan pengikut mereka.

5. Peningkatan Kesadaran Merek.

Influencer marketing dapat meningkatkan kesadaran merek Anda dengan memperkenalkan merek Anda kepada audiens yang lebih besar dan relevan.

6. Konversi yang Lebih Baik.

Ketika influencer memberikan rekomendasi yang kuat, ini dapat mendorong pengikutnya untuk melakukan tindakan, seperti membeli produk atau mendaftar layanan.

7. Kecepatan Peluncuran.

Kampanye influencer marketing dapat diluncurkan dengan relatif cepat, terutama jika dibandingkan dengan iklan tradisional yang memerlukan persiapan yang lebih panjang.

8. Mengatasi Perkiraan Ads Blocker.

Influencer marketing tidak terpengaruh oleh perangkat pemblokir iklan, yang semakin umum digunakan oleh pengguna online.

9. Hasil Terukur.

Anda dapat menggunakan data dan analisis untuk mengukur hasil kampanye influencer marketing Anda, seperti tingkat keterlibatan, tautan balik, dan peningkatan penjualan.

10. Kerjasama yang Fleksibel.

Anda dapat menjalankan kampanye influencer marketing dalam berbagai ukuran dan tingkat kompleksitas, mulai dari kolaborasi sederhana hingga kampanye besar dengan beberapa influencer.

11. Pilihan Niche yang Luas.

Ada influencer dalam berbagai niche dan industri, sehingga Anda dapat menemukan yang sesuai dengan produk atau layanan Anda.

Tapi meskipun influencer marketing memiliki banyak kelebihan, penting untuk bekerjasama dengan influencer dengan hati-hati dan merencanakan kampanye dengan baik untuk mencapai hasil yang optimal.


Proses Influencer Marketing.

Proses influencer marketing biasanya melibatkan langkah-langkah berikut:

1. Identifikasi Influencer.

Merek atau perusahaan mencari influencer yang sesuai dengan audiens target mereka. Ini bisa dilakukan berdasarkan niche industri, jumlah pengikut, demografi, dan minat.

Contoh:

Kang Mursi adalah seorang pengusaha yang memiliki perusahaan yang menjual produk kecantikan. Untuk meningkatkan visibilitas mereknya dan mencapai audiens yang lebih luas, Kang Mursi memutuskan untuk meluncurkan kampanye influencer marketing.

Langkah pertama yang dilakukan oleh Kang Mursi adalah mencari influencer yang sesuai dengan audiens targetnya, yaitu perempuan berusia 18-35 tahun yang tertarik pada produk kecantikan.

Kang Mursi mempertimbangkan beberapa faktor dalam pencarian ini:

  • Niche Industri. Dia mencari influencer yang memiliki minat atau spesialisasi dalam industri kecantikan, seperti vlogger kecantikan atau ahli perawatan kulit.
  • Jumlah Pengikut. Kang Mursi mencari influencer dengan jumlah pengikut yang cukup besar agar pesan mereknya dapat mencapai lebih banyak orang.
  • Demografi. Dia mencari influencer yang memiliki pengikut utama yang sejajar dengan demografi audiens targetnya, yaitu perempuan muda.
  • Minat. Kang Mursi ingin bekerja dengan influencer yang benar-benar tertarik pada produk kecantikan dan memiliki pengalaman positif dengan produk sejenis.

Setelah pencarian yang cermat, Kang Mursi menemukan seorang influencer yang cocok. Influencer tersebut adalah seorang makeup artist berbakat dengan banyak pengikut di Instagram.

Dia memiliki minat yang kuat dalam produk kecantikan dan telah membangun audiens yang terutama terdiri dari perempuan muda yang juga mencari saran tentang produk kecantikan.

Kang Mursi kemudian menjalin kolaborasi dengan influencer ini untuk membuat konten khusus yang mempromosikan produk-produk kecantikannya. Melalui posting Instagram dan tutorial makeup yang dibuat oleh influencer tersebut, audiensnya yang relevan menjadi lebih akrab dengan merek Kang Mursi, dan ini berkontribusi pada peningkatan kesadaran merek dan penjualan produknya.

2. Kolaborasi.

Setelah influencer yang cocok ditemukan, merek dan influencer bekerja sama untuk merancang kampanye pemasaran yang relevan dengan merek. Ini bisa termasuk konten khusus yang dibuat oleh influencer atau partisipasi mereka dalam acara, ulasan produk, atau penampilan lainnya.

Contoh:

Setelah Kang Mursi menemukan influencer yang sesuai dengan audiens targetnya, langkah selanjutnya adalah berkolaborasi dengan influencer tersebut untuk merancang kampanye pemasaran yang relevan dengan mereknya.

Kang Mursi dan influencer ini duduk bersama atau diskusi untuk merencanakan kampanye pemasaran yang efektif.

Mereka memutuskan bahwa kampanye ini akan berfokus pada pengenalan produk terbaru Kang Mursi, yaitu rangkaian produk perawatan kulit yang inovatif. Mereka juga memutuskan untuk menggunakan platform Instagram sebagai media utama kampanye, karena banyak pengikut influencer tersebut aktif di sana.

Berikut beberapa komponen kampanye yang mereka rancang:

  • Konten Khusus. Influencer membuat serangkaian posting Instagram yang mencakup pengenalan produk, demonstrasi penggunaan, dan ulasan tentang produk tersebut. Konten ini dirancang untuk menarik perhatian audiens influencer yang tertarik pada kecantikan.
  • Kuis dan Hadiah. Mereka juga membuat kuis interaktif di Instagram Stories. Pengikut influencer yang berpartisipasi dalam kuis memiliki kesempatan untuk memenangkan produk-produk Kang Mursi.
  • Penawaran Khusus. Kang Mursi menawarkan kode diskon khusus kepada pengikut influencer, mendorong mereka untuk mencoba produknya dengan harga yang lebih terjangkau.
  • Partisipasi dalam Live Streaming. Influencer dan Kang Mursi merencanakan live streaming di Instagram di mana influencer akan berbicara lebih mendalam tentang produk-produk dan menjawab pertanyaan dari pengikutnya secara langsung.

Selama kampanye, influencer secara konsisten mempublikasikan konten yang telah mereka rancang dan berinteraksi dengan pengikutnya melalui komentar dan pesan langsung. Kampanye ini sukses meningkatkan kesadaran merek Kang Mursi di kalangan audiens yang relevan, mendatangkan banyak reaksi positif, dan meningkatkan penjualan produk perawatan kulit baru mereka.

3. Pembuatan Konten.

Influencer menciptakan konten yang menggambarkan atau mempromosikan produk atau layanan merek. Konten ini biasanya disebarkan melalui platform sosial influencer, seperti Instagram, YouTube, TikTok, atau website.

Contoh:

Setelah Kang Mursi dan influencer kecantikan sudah sepakat untuk merancang kampanye pemasaran mereka, tiba saatnya bagi influencer untuk menciptakan konten yang mempromosikan produk perawatan kulit baru dari merek Kang Mursi.

Influencer tersebut, yang memiliki banyak pengikut di Instagram, memutuskan untuk membuat serangkaian posting yang menampilkan penggunaan produk perawatan kulit Kang Mursi dalam rutinitas kecantikannya.

Berikut beberapa elemen konten yang dia buat:

  • Unboxing Video. Influencer memulai dengan video unboxing di Instagram Stories, di mana dia membuka paket produk Kang Mursi yang baru tiba. Dia menjelaskan setiap produk dan mengungkapkan antusiasmenya.
  • Tutorial Penggunaan. Influencer membuat video tutorial di Instagram TV (IGTV) yang menjelaskan cara menggunakan produk perawatan kulit dari Kang Mursi. Dia memberikan panduan langkah demi langkah tentang bagaimana mengaplikasikan produk dan mengapa mereka efektif.
  • Ulasan Produk. Dia juga menyertakan ulasan produk dalam postingnya, merinci pengalaman pribadinya dengan produk-produk tersebut. Dia memberikan pendapat yang jujur tentang manfaat dan hasil yang dia alami setelah menggunakan produk-produk Kang Mursi selama beberapa minggu.
  • Foto-foto Hasil. Influencer membagikan sejumlah foto sebelum-dan-setelah yang menunjukkan perubahan positif pada kulitnya setelah menggunakan produk Kang Mursi. Ini bertujuan untuk memberikan bukti nyata tentang efektivitas produk.
  • Kode Diskon. Untuk merangsang keterlibatan dan konversi, influencer mempromosikan kode diskon eksklusif yang dapat digunakan oleh pengikutnya ketika mereka membeli produknya Kang Mursi.

Seluruh konten ini dipublikasikan di akun Instagram influencer dengan penandaan merek Kang Mursi. Konten tersebut juga dilengkapi dengan tagar (#sponsored atau #ad) yang mengungkapkan bahwa ini adalah kolaborasi berbayar dengan merek.

Hasilnya, konten ini berhasil menarik perhatian pengikut influencer yang memiliki minat dalam perawatan kulit, dan banyak di antara mereka mulai tertarik untuk mencoba produk-produk Kang Mursi setelah melihat hasil yang diperoleh influencer.

4. Pantau dan Evaluasi.

Hasil kampanye diukur, termasuk tingkat keterlibatan, jumlah tautan balik, peningkatan kesadaran merek, atau peningkatan penjualan produk. Evaluasi ini membantu merek menentukan apakah kampanye influencer marketing berhasil atau perlu ditingkatkan.

Contoh:

Setelah kampanye influencer marketing yang melibatkan influencer kecantikan sukses diluncurkan dan konten-konten tersebut dipublikasikan di platform sosial influencer, saatnya untuk mengukur hasilnya. Kang Mursi dan tim pemasar mereknya menggunakan berbagai metrik untuk mengevaluasi efektivitas kampanye tersebut.

Berikut adalah beberapa langkah evaluasi yang mereka lakukan:

  • Keterlibatan (Engagement Rate). Mereka memantau seberapa banyak pengikut influencer yang berinteraksi dengan konten kampanye, seperti komentar, like, dan berbagi. Semakin tinggi tingkat keterlibatan, semakin besar pengaruh konten tersebut.
  • Jumlah Tautan Balik (Backlinks). Jika kampanye ini mencakup tautan ke website miliknya Kang Mursi, mereka melacak berapa banyak pengunjung yang mengklik tautan tersebut. Ini membantu menilai sejauh mana kampanye ini mengarahkan lalu lintas ke website merek.
  • Peningkatan Kesadaran Merek. Melalui survei atau analisis media sosial, mereka mencari tahu apakah ada peningkatan dalam kesadaran merek Kang Mursi setelah kampanye ini diluncurkan. Mereka melihat apakah nama merek mereka lebih dikenal atau diperbincangkan di media sosial.
  • Peningkatan Penjualan. Salah satu indikator paling penting adalah peningkatan penjualan produk perawatan kulit Kang Mursi selama periode kampanye. Mereka membandingkan angka penjualan selama kampanye dengan angka penjualan sebelum kampanye.

Setelah mengumpulkan data dari langkah-langkah evaluasi ini, Kang Mursi dan timnya menganalisis hasilnya. Jika mereka menemukan peningkatan yang signifikan dalam keterlibatan, jumlah tautan balik, kesadaran merek, dan penjualan produk, mereka menyimpulkan bahwa kampanye influencer marketing ini berhasil.

Namun, jika hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi atau target yang ditetapkan, mereka dapat mempertimbangkan apakah ada perbaikan yang perlu dilakukan dalam strategi kampanye, pemilihan influencer, atau jenis konten yang diproduksi.

Dengan data evaluasi ini, Kang Mursi dan timnya dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk mengarahkan langkah-langkah berikutnya dalam upaya pemasaran mereka, apakah itu meningkatkan kampanye yang ada atau mencoba pendekatan lain untuk mencapai tujuan mereka.


Catatan…..!

Influencer marketing memang efektif karena para influencer memiliki kepercayaan dari pengikut mereka, dan rekomendasi atau ulasan positif dari influencer dapat memengaruhi keputusan pembelian.

Namun, kita tidak boleh sembarangan bekerjasama dengan influencer.

Tips Memilih Influencer.

Memilih influencer yang tepat adalah langkah kunci dalam kesuksesan kampanye influencer marketing.

Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda memilih influencer yang sesuai dengan merek atau produk Anda:

1. Identifikasi Audiens Target.

Pertama-tama, pahami dengan baik audiens target Anda.

Siapa yang Anda coba capai dengan kampanye ini?

Apakah mereka berusia muda atau lebih tua?

Apakah mereka tertarik pada kecantikan, teknologi, makanan, atau niche lainnya?

Hal ini akan membantu Anda dalam mencari influencer yang memiliki pengikut dengan demografi dan minat yang sesuai.

2. Pilih Platform yang Tepat.

Pertimbangkan platform media sosial yang paling relevan dengan audiens Anda. Instagram, YouTube, TikTok, dan platform lainnya memiliki audiens yang berbeda. Pilih platform yang paling cocok untuk pesan Anda.

3. Perhatikan Niche atau Industri.

Pilih influencer yang berfokus pada niche atau industri yang relevan dengan produk atau layanan Anda. Misalnya, jika Anda menjual produk perawatan kulit, cari influencer kecantikan atau perawatan kulit.

4. Evaluasi Jumlah dan Kualitas Pengikut.

Lebih banyak pengikut bukan selalu lebih baik. Periksa apakah pengikut influencer adalah orang-orang yang benar-benar tertarik pada kontennya. Pastikan pengikutnya nyata dan aktif.

5. Cermati Kualitas Konten.

Tinjau konten yang telah dibuat oleh influencer sebelumnya. Apakah mereka memiliki gaya yang sesuai dengan merek Anda? Apakah kontennya berkualitas tinggi dan profesional?

6. Reputasi dan Etika.

Periksa reputasi influencer. Mereka harus memiliki reputasi yang baik dan mengikuti praktik etika dalam konten dan kerjasama pemasaran.

7. Keterlibatan (Engagement).

Pertimbangkan tingkat keterlibatan influencer dengan pengikutnya. Semakin tinggi tingkat keterlibatan, semakin besar pengaruhnya.

8. Kerjasama dan Kreativitas.

Pastikan influencer bersedia bekerja sama dan memiliki ide-ide kreatif untuk kampanye Anda. Mereka harus memiliki visi yang sejalan dengan pesan merek Anda.

9. Evaluasi Data dan Analytics.

Gunakan data dan statistik untuk menilai kinerja influencer sebelumnya. Berapa banyak interaksi, tautan balik, atau peningkatan kesadaran merek yang telah mereka hasilkan dalam kampanye sebelumnya?

10. Pertimbangkan Budget.

Tentukan anggaran yang Anda siapkan untuk kolaborasi dengan influencer. Sesuaikan pilihan influencer dengan anggaran Anda, namun, hindari pemotongan kualitas untuk menghemat uang.

11. Membuat Jadwal.

Pastikan influencer memiliki jadwal yang cocok dengan jadwal peluncuran kampanye Anda.

12. Membuat Kontrak yang Jelas.

Buat kontrak yang jelas yang mencakup semua detail kerjasama, termasuk jenis konten yang akan dibuat, tanggal publikasi, kompensasi, dan hak dan kewajiban kedua belah pihak.

Memilih influencer yang sesuai memerlukan waktu dan penelitian yang cermat. Ini adalah investasi penting dalam kesuksesan kampanye influencer marketing Anda, jadi pastikan Anda memilih dengan bijak.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *